Tuesday, 5 June 2012

Aplikasi metode dalam bioremediasi tanah


Referensi
Metode
Jenis nutrient/jenis mikroorganisme
Prinsip
Teknologi/desain
Aplikasi pada jenis bahan pencemar
Ibiene et al., 2011
Biostimulasi
Kotoran sapi, limbah media jamur, kotoran unggas
Membandingkan efektifitas jenis nutrien
Skala laboratorium
TPH (Total petroleum hydrocarbon)
Cunningham dan philp, 2000
Biostimulasi, bioaugmentasi
Pupuk kotoran kuda, NPK, kultur bakteri hidrokarnoklastik indigenous
Membandingkan perlakuan biostimulasi dengan augmentasi dan biostimulasi non-augmentasi
Sistem windrows dan sistem statistik biopile
Oil diesel
Mariano et al., 2007
Biostimulasi, bioaugmentasi
Nitogen dan pospor, surfactant, kultur bakteri
Membandingkan kecepatan proses degradasi dari kombinasi perlakuan
skala laboratorium, teknik landfarming
TPH (Total petroleum hydrocarbon)
Abdulsalam dan Omale, 2009
Biostimulasi, bioaugmentasi
NPK dan air, kultur bakteri
Membandingkan perlakuan biostimulasi dengan augmentasi dan biostimulasi non-augmentasi
Skala green haouse
TPH (Total petroleum hydrocarbon)
Ekpo dan Udofia, 2008
bioaugmentasi
Kultur bakteri murni
Membandingkan kemampuan biodegradasi dari 3 jenis bakteri
skala laboratorium
Minyak mentah
Aliyata dkk, 2011
Biostimulasi, bioaugmentasi
Biokompos, urea, inokulum
Membandingkan antar kombinasi dari perlakuan
Skala green haouse
TPH (Total petroleum hydrocarbon)

Saturday, 2 June 2012

Metode Bioremediasi dan Proses Metabolisme mikroba pendegradasi hidrokarbon


A.    Metode Bioremediasi
Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam bioremediasi tumpahan minyak yaitu :
  1. bioaugmentasi, di mana mikroorganisme pengurai ditambahkan untuk melengkapi populasi mikroba yang telah ada
  2. biostimulasi, di mana pertumbuhan pengurai hidrokarbon asli dirangsang dengan cara menambahkan nutrien dan/atau mengubah habitat.
  3. bioavailability yaitu dilakukan dengan cara meningkatkan akses mikroba terhadap substrat hidrokarbon.
B.    Proses metabolisme
Metabolisme utama adalah penggunaan senyawa organik sebagai substrat untuk sumber karbon dan energi. Substrat ini berfungsi sebagai electron donor yang mengakibatkan pertumbuhan mikroba (Boopathy, 2000; Nugroho, 2006). Penggunaan co-metabolisme pada proses remediasi adalah ketika senyawa pencemar tidak dapat berfungsi sebagai sumber karbon dan energi karena sifat struktur molekul yang tidak menginduksi enzim-enzim katabolik yang diperlukan (Boopathy, 2000).
Istilah co-metabolisme telah didefinisikan sebagai metabolisme dari senyawa yang tidak berfungsi sebagai sumber karbon dan energi atau sebagai nutrisi, namun akan menjadi dapat dimanafaatkan dengan adanya (primer enzyme inducing) substrat. Dalam prosesnya banyak dilakukan secara aerob. Proses aerobik ditandai dengan aktivitas metabolisme yang melibatkan oksigen sebagai reaktan. Dioxygenases dan monooxygenases adalah dua enzim yang utama yang dihasilkan oleh organisme aerobik dan berperan selama proses transformasi dan mineralisasi dari xenobiotic (hidrokarbon). Pada mikroba anaerobik terjadi pemanfaatan berbagai akseptor elektron seperti nitrat, besi, mangan, sulfat, dan karbon dioksida. Proses ini tergantung pada ketersediaan akseptor dan kondisi lingkungan (Boopathy, 2000).
 

Friday, 1 June 2012

Jenis dan Fisiologi mikroba pendegradasi hidrokarbon


Proses bioremediasi didasarkan pada kegiatan aerobik atau anaerobik mikroorganisme heterotrofik. Aktivitas mikroba dipengaruhi oleh beberapa parameter fisiko-kimia lingkungan. Faktor-faktor yang langsung berdampak pada bioremediasi diantaranya adalah sumber energi (elektron donor), elektron akseptor, nutrisi, pH, suhu, dan inhibisi substrat atau metabolit. Salah satu perbedaan utama antara permukaan tanah, zona diagnosa tanah dan sedimen air tanah adalah isi dari bahan organik (Boopathy, 2000).

Tabel.1. Beberapa Mikroorganisme potensial pendegradasi bahan pencemar (hidrokarbon)

Mikroorganisme
Bahan pencemar pada penelitian
Referensi
Bacillus subtilis
TPH (total petroleum hydrocarbon)
Abdussalam dan Omale. 2009
Micrococcus varians, Bacillus substillis, Pseudomonas aeruginosa
Minyak mentah
Ekpo dan udofia, 2008
Ochrobactrum anthropic, Stretophomonas, Bacillus cereus
TPH (total petroleum hydrocarbon)
Mariano et al., 2007

Permukaan tanah, yang sering menerima masukan teratur bahan organik dari tanaman, akan memiliki kandungan bahan organik tinggi. Kandungan bahan organik yang tinggi biasanya terkait dengan jumlah mikroba yang tinggi dan besar keragaman populasi mikrobial. Bahan organik berfungsi sebagai sumber karbon dan energi serta sumber makronutrien lainnya seperti nitrogen, fosfor, dan belerang. Tanah lapisan bawah permukaan, dan sedimen air tanah memiliki tingkat bahan organik yang rendah, dengan demikian jumlah dan keragaman mikroba lebih rendah dari permukaan tanah. Mikroorganisme yang banyak hidup dan berperan di lingkungan yang mengandung hidrokarbon adalah bakteri, sedangkan kehadiran jenis yang lain tidak terlalu dominan tetapi cukup berperan yaitu fungi, ragi, alga dan aktinomisetes (Boopathy, 2000; Nugroho, 2006).

PUSTAKA
Abdusssalam dan Omale. 2009.Comparation of biostimulation and bio augmentation techniques for the remediation of used motor oil contaminated soil. Braz. Arch. Biol. Technol. Vol.52 no.3
Boopathy, R. 2000. Factors limiting bioremediation technologies. Bioresource technology 74 (63-67)
Ekpo dan Udofia. 2008. Rate of biodegradation of crude oil by microorganism isolate from oil sludge environment. African journal of biotechnology vol.7 (24)
Mariano et al.,2007. Laboratory study on the bioremediation of diesel oil contaminated soil from a petrol station. Braz. Journal of micro. 38 (346-353)
Nugroho, A. 2003. Bioremidiasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Jakarta: Bumi Aksara