Thursday, 12 July 2012

BTEX (benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena)


Tinjauan Umum BTEX
Oleh : Prasetyo Handrianto, S.Si.
BTEX adalah singkatan digunakan untuk empat senyawa yang ditemukan dalam minyak bumi produk. Senyawa ini benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena. Benzena, toluena, dan xilena ditemukan secara alami dalam seperti produk minyak bumi seperti minyak mentah, solar dan bensin. Etilbenzena adalah bensin dan aditif bahan bakar penerbangan. Mereka juga digunakan secara luas dalam proses manufaktur. Benzene digunakan dalam produksi bahan sintetis dan produk konsumen, seperti sintetis karet, plastik, nilon, insektisida dan cat. Toluena digunakan sebagai pelarut untuk cat, pelapis, gusi, minyak, dan resin. etil-benzena mungkin akan hadir dalam produk konsumen seperti cat, tinta, plastik, dan pestisida. Xilena digunakan sebagai pelarut dalam pencetakan, karet, dan industri kulit. Para BTEX jangka mencerminkan bahwa benzena, toluena, etilbenzena dan xilena sering ditemukan bersama-sama di lokasi yang terkontaminasi (TOSC, 2012).
Ambang batas terhadap kandungan atau biasa disebut dengan tingkat maksimum pencemaran (MCLs) untuk BTEX menurut US EPA adalah (TOSC, 2012):
            Tabel.1. Ambang batas monoaromatik di lingkungan.
Jenis pencemar
MCL
(mg/L=ppm)
Benzene
0,005
Toluene
1
ethylbenzene
0,7
Xylenes (total)
10

Tuesday, 5 June 2012

Aplikasi metode dalam bioremediasi tanah


Referensi
Metode
Jenis nutrient/jenis mikroorganisme
Prinsip
Teknologi/desain
Aplikasi pada jenis bahan pencemar
Ibiene et al., 2011
Biostimulasi
Kotoran sapi, limbah media jamur, kotoran unggas
Membandingkan efektifitas jenis nutrien
Skala laboratorium
TPH (Total petroleum hydrocarbon)
Cunningham dan philp, 2000
Biostimulasi, bioaugmentasi
Pupuk kotoran kuda, NPK, kultur bakteri hidrokarnoklastik indigenous
Membandingkan perlakuan biostimulasi dengan augmentasi dan biostimulasi non-augmentasi
Sistem windrows dan sistem statistik biopile
Oil diesel
Mariano et al., 2007
Biostimulasi, bioaugmentasi
Nitogen dan pospor, surfactant, kultur bakteri
Membandingkan kecepatan proses degradasi dari kombinasi perlakuan
skala laboratorium, teknik landfarming
TPH (Total petroleum hydrocarbon)
Abdulsalam dan Omale, 2009
Biostimulasi, bioaugmentasi
NPK dan air, kultur bakteri
Membandingkan perlakuan biostimulasi dengan augmentasi dan biostimulasi non-augmentasi
Skala green haouse
TPH (Total petroleum hydrocarbon)
Ekpo dan Udofia, 2008
bioaugmentasi
Kultur bakteri murni
Membandingkan kemampuan biodegradasi dari 3 jenis bakteri
skala laboratorium
Minyak mentah
Aliyata dkk, 2011
Biostimulasi, bioaugmentasi
Biokompos, urea, inokulum
Membandingkan antar kombinasi dari perlakuan
Skala green haouse
TPH (Total petroleum hydrocarbon)

Saturday, 2 June 2012

Metode Bioremediasi dan Proses Metabolisme mikroba pendegradasi hidrokarbon


A.    Metode Bioremediasi
Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam bioremediasi tumpahan minyak yaitu :
  1. bioaugmentasi, di mana mikroorganisme pengurai ditambahkan untuk melengkapi populasi mikroba yang telah ada
  2. biostimulasi, di mana pertumbuhan pengurai hidrokarbon asli dirangsang dengan cara menambahkan nutrien dan/atau mengubah habitat.
  3. bioavailability yaitu dilakukan dengan cara meningkatkan akses mikroba terhadap substrat hidrokarbon.
B.    Proses metabolisme
Metabolisme utama adalah penggunaan senyawa organik sebagai substrat untuk sumber karbon dan energi. Substrat ini berfungsi sebagai electron donor yang mengakibatkan pertumbuhan mikroba (Boopathy, 2000; Nugroho, 2006). Penggunaan co-metabolisme pada proses remediasi adalah ketika senyawa pencemar tidak dapat berfungsi sebagai sumber karbon dan energi karena sifat struktur molekul yang tidak menginduksi enzim-enzim katabolik yang diperlukan (Boopathy, 2000).
Istilah co-metabolisme telah didefinisikan sebagai metabolisme dari senyawa yang tidak berfungsi sebagai sumber karbon dan energi atau sebagai nutrisi, namun akan menjadi dapat dimanafaatkan dengan adanya (primer enzyme inducing) substrat. Dalam prosesnya banyak dilakukan secara aerob. Proses aerobik ditandai dengan aktivitas metabolisme yang melibatkan oksigen sebagai reaktan. Dioxygenases dan monooxygenases adalah dua enzim yang utama yang dihasilkan oleh organisme aerobik dan berperan selama proses transformasi dan mineralisasi dari xenobiotic (hidrokarbon). Pada mikroba anaerobik terjadi pemanfaatan berbagai akseptor elektron seperti nitrat, besi, mangan, sulfat, dan karbon dioksida. Proses ini tergantung pada ketersediaan akseptor dan kondisi lingkungan (Boopathy, 2000).